baju wanita

Senin, 26 September 2011

Apa itu Pre-eklampsia?

Pre-eklampsia merupakan peningkatan darah tinggi yang seringkali terjadi pada saat kehamilan.

Pada umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita di atas 40 tahun. Sekitar 20% Ibu di Indonesia yang mengalami tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan akan mengalami pre-eklampsia. Sekitar 60% Ibu yang sebelumnya belum pernah mengalaminya, ketika kehamilan mengalami tekanan darah tinggi dan pre-eklampsia.

Umumnya tekanan darah yang normal pada orang dewasa adalah kurang lebih 120 / 80 mm/Hg.

Penyebab pre-eklampsia sejauh ini belum diketahui secara pasti, namun diduga terjadi akibat:
1. Kurangnya aliran darah menuju ginjal
2. Kadar air terlalu tinggi
3. Aliran darah Ibu ke plasenta berkurang, sehingga mengurangi jumlah makanan yang diperlukan janin
4. Sebelum kehamilan, Ibu sudah menderita darah tinggi
5. Kadar kolesterol yang tinggi
6. Penyakit ginjal
7. Faktor genetik

Faktor resiko yang lain adalah:
1. Mengalami preeklampsia sebelumnya
2. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
3. Kegemukan
4. Mengandung lebih dari satu orang bayi
5. Riwayat kencing manis, lupus, atau rematoid arthritis

Gejala terjadinya pre-eklampsia:
1. Wajah, kaki, dan tangan yang bengkak
2. Protein pada urine dan tekanan darah tinggi
3. Pertambahan serta badan yang tiba-tiba terjadi. Hal ini terjadi akibat tertahannya air dalam tubuh.
4. Nyeri perut
5. Sakit kepala yang berat
6. Perubahan pada refleks
7. Penurunan produksi buang air kecil atau bahkan tidak dapat buang air kecil sama sekali
8. Darah saat buang air kecil
9. Pusing
10. Mual dan muntah yang berlebihan

Apakah preeklampsia berpengaruh pada bayi?
Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta yang akan menyebabkan berat badan bayi relatif kecil ketika dilahirkan. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur (seperti keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, masalah pada pendengaran dan penglihatan).

Pada wanita yang menderita Preeklampsia ringan (tekanan darah di atas 140 / 90 mm/Hg yang terjadi pada umur kehamilan 20 minggu, dengan kondisi belum pernah mengalami hipertensi sebelumnya (tergantung dari kondisi umum wanita tersebut) dapat dilakukan observasi di rumah atau di rumah sakit . Jika umur bayi masih prematur, maka diusahakan keadaan umum penderita dijaga hingga bayi siap dilahirkan. Proses kelahiran sebaiknya dilakukan di rumah sakit dibawah pengawasan ketat dokter spesialis kebidanan. Jika umur bayi sudah cukup, maka sebaiknya segera dilahirkan baik secara induksi (dirangsang) atau operasi.

Untuk preeklampsia berat lebih baik dilakukan perawatan intensif di rumah sakit guna menjaga kondisi Ibu dan bayi yang ada di dalam kandungannya. 

*Sumber: Prenagen.com

Tidak ada komentar: