baju wanita

Minggu, 18 Maret 2012

K-Movie Review: HELLO GHOST


Beberapa hari yg lalu gw ngeborong cukup banyak DVD movie korea dan jepang untuk hiburan di kosan. Dan, movie pertama yg gw tonton adalah HELLO GHOST. Well, movie ini emang udah lama sih, di tahun 2010. Tapi gw baru nonton sekarang karena (cari alasan) waktu itu ga sempet nonton di Blitz. Salah seorang temen gw yg nonton bilang movie ini komedi tapi juga sedih, tapi bagus katanya. So, gw beli deh.

Ceritanya dimulai dengan scene Kang Sang-man (Cha Tae-hyeon; My sassy girl, My girl and I) yang selalu mencoba untuk bunuh diri karena bosan dengan kehidupannya yg tanpa keluarga. Sang-man hidup sendirian tanpa ada keluarga yg memerhatikannya. Tapi usaha bunuh diri Sang-man selalu gagal, entah kenapa dia selalu aja selamat dari kematian.
Suatu hari Sang-man mencoba bunuh diri lagi dengan terjun ke sungai (sungai han kali ya) dan ia pun dibawa ke rumah sakit dan sadarkan diri setelah sempat sekarat. Menyadari dirinya masih hidup, Sang-man merasa kecewa.
Sang-man duduk di tempat tidur rumah sakit dan memandangi orang-orang di sana lalu tiba-tiba ia merasa ada seseorang yg duduk di sebelahnya dan sedang menghisap rokok. Sang-man pun berusaha menegur orang itu karena di rumah sakit kan dilarang merokok. Orang itu cuek aja dan terus merokok. Seorang perawat lalu datang menghampiri Sang-man dan mengambil rokok dari tangannya dan berkata "di rumah sakit dilarang merokok, tuan". Sang-man jelas aja bingung, sejak kapan dia pegang rokok? Padahal dia aja bukanlah seorang perokok.
Sang-man lalu dibawa ke ruangan dokter menggunakan tempat tidurnya, Sang-man heran kenapa dia harus dibawa bersama-sama laki-laki yg tadi merokok di sampingnya karena laki-laki itu masih saja duduk di tempat tidurnya sewaktu para perawat mendorong tempat tidurnya. Tapi tidak satupun perawat yg menjawab pertanyaannya.
Sang-man dibawa ke ruang psikiater. Sang-man pun diberikan pertanyaan tentang teman imajinasinya. Ditengah wawancara, Sang-man mendengar suara wanita menangis. Ia pun mencari-cari asal suara dan mendapatkan bahwa suara itu berasal dari dalam lemari di belakang si psikiater. Ketika Sang-man membuka lemari, ia melihat seorang wanita sedang menangis di dalam. Sang-man lalu bertanya kenapa wanita itu menangis di sana? Wanita itu hanya meminta maaf karena menangis di sana.
Sang-man lalu marah pada si psikiater karena menyuruh wanita bersembunyi di dalam lemari (Sang-man mengira si psikiater lah yg menyembunyikan si wanita itu). Tapi, tidak seorangpun baik si psikiater dan perawat yg mengerti dengan ucapan Sang-man.
Lalu Sang-man pun dibawa lagi menggunakan tempat tidurnya tapi kali ini si wanita juga ikut duduk di tempat tidurnya bersama laki-laki yg merokok.
Malamnya, ketika Sang-man akan buang air kecil ia melihat ada seorang kakek yg sedang menjahili seorang perawat wanita dengan meniup-niup kertas-kertas di meja perawat sehingga membuat si perawat harus memunguti kertas-kertas yg berjatuhan. Sang-man memerhatikan perbuatan si kakek, tiba-tiba si kakek menoleh dan mendapati Sang-man yg sedang mengawasinya dan kepala si kakek membesar.
Sadarlah Sang-man kalau kakek itu bukan manusia, Sang-man pun segera kabur ke dalam kamarnya. Tapi di dalam kamarnya Sang-man malah mendapati si kakek, laki-laki perokok dan wanita yg menangis sedang melayang-layang di kamarnya. Barulah Sang-man benar-benar menyadari kalau mereka semua bukan manusia.
Esok hari ketika kunjungan dokter, Sang-man melihat ketiga hantu tersebut duduk di tempat tidur di sudut ruangan di tambah satu lagi hantu anak kecil yg sedang melompat-lompat di atas tempat tidur. Awalnya ia berniat menanyakan kenapa ada anak kecil melompat-lompat di kamarnya tapi ia urungkan setelah melihat bahwa tidak ada seorangpun selain dirinya yg bisa melihat anak kecil itu. Sang-man sadar kalau anak kecil itu juga bukan manusia.
Ke-empat hantu itupun mengikuti Sang-man pulang ke rumahnya dengan cara bergelayut di tubuhnya. Mereka juga mengatakan kalau mereka akan menggunakan tubuh Sang-man bersama-sama.
Inilah pertama kalinya Sang-man dikunjungi oleh orang lain, tapi Sang-man berpikir alangkah baiknya jika mereka benar-benar orang (manusia) bukanlah hantu.
Sang-man mendatangi paranormal dan konsultasi mengenai para hantu yg mengikutinya dan menanyakan cara untuk mengusir mereka. Tapi si paranormal mengatakan tidak ada cara untuk mengusir para hantu, satu-satunya cara adalah dengan membantu para hantu untuk memenuhi keinginan mereka yg tertunda. Karena kalau para hantu tidak pergi maka Sang-man tidak akan bisa mati.
Dimulailah hari-hari Sang-man untuk membantu memenuhi keinginan para hantu yg belum tercapai.
Di tengah membantu para hantu, Sang-man bertemu dengan seorang perawat yg cantik dan Sang-man pun jatuh cinta pada perawat itu.
Akhirnya keinginan para hantu sudah dipenuhi. Tapi entah kenapa mereka masih tidak pergi dari rumah Sang-man (ga juga naik ke surga, gitu). Setelah sempat bertengkar dengan perawat tentang perbedaan pengertian akan keluarga, Sang-man pulang dan marah pada para hantu yg tidak juga pergi padahal keinginan mereka sudah tercapai. Sang-man pun mengusir semua hantu. Dan, para hantu benar-benar pergi meninggalkannya.
Sang-man datang menemui perawat dan membawakannya sushi, Sang-man pun menceritakan kalau ia sudah tidak ditemani para hantu sekarang.
Si perawat menanyakan resep sushi Sang-man yg sedikit berbeda dengan resep yg biasanya. Lalu tanpa sadar Sang-man mengucapkan "uri eomma..." dan termangu ketika menyadari ucapannya. Kemudian kilasan-kilasan kejadian masa kecilnya pun muncul. Ternyata Sang-man sudah lupa ingatan selama ini yg disebabkan oleh kecelakaan mobil hebat yg menimpanya dan keluarganya. Semua keluarga Sang-man meninggal dalam kecelakaan tersebut hanya Sang-man sajalah yg selamat. Dan, empat hantu yg selama ini menghantuinya dan yg sudah diusirnya ternyata adalah keluarganya. Mereka adalah ibu, ayah, abang dan kakek Sang-man. Sang-man pun berlari ke rumah sambil menangis dan berteriak memanggil-manggil para hantu yg adalah keluarganya. Empat hantu muncul satu persatu di hadapan Sang-man, pertama adalah abangnya lalu ayah dan kakeknya dan terakhir adalah ibunya. Sang-man pun memeluk erat ibunya, mereka pun menangis bersama. Ibunya meminta maaf pada Sang-man karena tidak bisa lagi memasak untuknya. Ibunya mengatakan sempat merasa kecewa karena sampai akhir Sang-man tidak juga mengenalinya.
Merekapun foto bersama, tapi yg namanya hantu kan ga bisa difoto jadi cuma Sang-man sendiri aja yg muncul di foto.
Ibu Sang-man mengatakan kalau Sang-man tidak pernah sendiri karena mereka selalu berada di sisinya.
Dan, ternyata penyebab gagalnya usaha bunuh diri Sang-man selama ini adalah karena selalu digagalkan oleh keluarganya.
Sampai Sang-man berkeluarga dengan peraawat dan memiliki anak pun keluarga Sang-man selalu ada di sisinya.



Ampun deh, gw nangis sesenggukan sendirian malam-malam ini nontonnya di kosan. Konyol banget deh kalo inget, hahaha.

Tidak ada komentar: