baju wanita

Rabu, 07 September 2011

Menanti Honor Freelance

Di posting sebelumnya aku kan pernah cerita tentang freelance di Majalah Infobank, nah setelah penantian yg cukup lama (1 bln, pdhl normal'a 2 minggu) akhirnya kami dapat kabar juga tentang waktu pembagian honor. Jum'at malam sabtu tepat setelah bedug maghrib, kami akhirnya berinisiatif menanyakan pada koordinator tentang kepastian kapan honor keluar, dan tak lama ada sms balasan dari koordinator bahwa honor freelance udah bisa diambil di sekretariat Pride Indonesia besok pagi jam 10 atau hari sabtu tgl 27 agustus.

Dengan semangat '45, besoknya kami pun meluncur ke daerah Mampang. Tapi, ternyata....sewaktu kami sampai di lokasi, kami agak shock karena melihat pintu sekretariat tertutup dan pagarnya pun digembok dari luar, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 11. yg artinya sudah terlambat 1 jam dari janji awal. Kami lalu berusaha menghubungi salah satu koordinator yg memberi kabar semalam, tapi meskipun berkali-kali ditelpon, sang koordinator tidak juga menjawab telpon dari kami. Kami pun bingung, kenapa sang koordinator tidak menjawab telpon dari kami? aku sempat berpikir mungkin dia masih tidur, tapi segera ditepis adikku yg mengatakan kalau tipe koordinator itu bukan tipe orang yg suka bangun siang. Nah lo! jangan-jangan dia udah pulang kampung...wah...wah...hehehe...^^

Tapi dengan sabar dan tetap mempertahankan prasangka baik, kami pun rela berdiri menunggu di depan sekretariat. Setengah jam kemudian, datanglah teman seperjuangan kami yaitu Zahra. Dan, dia pun sama terkejutnya dengan kami waktu tau bahwa pintu sekretariat dikunci dan sang koordinator tidak menjawab telpon. Dia pun penasaran dan berusaha menelepon, dan hasilnya sama saja. tidak ada jawaban.

Sambil menunggu, kami pun ngobrol-ngobrol tentang pengalaman seru kami masing-masing waktu menjadi surveyor ke bank. Tapi satu jam kemudian, saat obrolan kami sudah habis tentang pengalaman seru jadi surveyor, kami pun mulai mengeluh dan menggerutu karena sang koordinator belum juga menampakkan batang hidungnya, bahkan belum juga menelepon kami balik. Bermacam praduga pun bermunculan, lalu dilanjutkan dengan mengarang indah. Mulai dari, "jangan-jangan dia emang udah pulang kampung, trus pas lagi lebaran nanti kan dia lagi asik-asiknya bagi-bagi salam tempel eh keterusan deh nempelin uang honor kita. Lah, trus nasib kita jadi gimana nih? ga jadi lebaran deh kita!" dan semacamnya dengan nada bergurau. Karena kami tau pasti bahwa koordinator kami tidak akan berbuat begitu.

Beberapa saat kemudian, adikku berinisiatif menelepon kembali sang koordinator. dan, ternyata kali ini berhasil. dan, taukah kalian dimana selama ini sang koordinator berada?
Tarra! selama ini dia ada aja di dalam sekretariat, masih tidur! Hahaha...benarkan dugaanku...
Dan, ternyata pintu sekretariat tidak dikunci cuma ditutup, tapi kan meneketehe!...lah kan pagarnya digembok dari luar, ternyata itupun ada kawan koordinator yg keluar sebelum kami datang dan menggembok pagarnya.
Dan, kami pun tau penyebab terlambat keluarnya honor kami adalah karena satu orang surveyor yg memakan waktu 2x lipat dari surveyor lain, dan setelah itu dia mengundurkan diri padahal kerjanya belum selesai sehingga harus dilanjutkan oleh surveyor lainnya.

Akhirnya, penantianpun berakhir manis karena ternyata honor kami bertambah dari rencana awal...Alhamdulillah, akhirnya jadi juga kita lebaran, memang berkah Ramadhan...hehehe...semua pun kembali dengan langkah ringan, senyum merekah dan hati riang gembira ^^ Lalalalala....

wew, g usah hopeless and emosi gitu dong mukanya ^^

Tidak ada komentar: