baju wanita

Jumat, 28 Desember 2012

My Temperament is Plegmatis


Sebenernya udah lamaaaa banget ikut kuis Temperamen ini. Dan, gak ada niatan juga untuk di share ke blog sih tapi berhubung malam ini aku gak bisa tidur padahal udah jam 00.15 wib jadilah cari-cari kerjaan.
Kalian mungkin udah tau kalo ada 4 tipe kepribadian (temperamen) manusia. Yaitu, Sanguinis, Koleris, Melankolis dan Plegmatis.

Sanguinis = Agresif
Koleris = High Profile
Melankolis = Defensif
Plegmatis = Low Profile

Dan, aku adalah salah satu manusia yg memiliki kepribadian Plegmatis. Penjelasannya apa Plegmatis itu silahkan baca di gambar di atas ya...
Entah bagaimana, tapi menurut seorang sahabatku, karakter plegmatis di atas tuh aku banget. Aku juga ngerasa begitu sih meski mungkin gak seluruhnya.
Bagian yg mengatakan aku mudah bergaul itu yg setengah benar.
Aku mudah dan menyenangkan untuk diajak bergaul itu gak ke semua orang. Kalau waktu ngobrol gak nyambung-nyambung atau bahasa kerennya mah gak ada chemistry ya aku gak akan jadi orang yg mudah dan menyenangkan untuk diajak bergaul  ^^v

Kepribadian berdasarkan temperamen ini dan juga karakter berdasarkan golongan darahku tuh mirip (baca posting golongan darah).
Berarti begitulah aku. Mungkin.
Hanya sahabat dan orang dekatku lah yg lebih bisa menilai diriku.

My new Team at Work

Sudah hampir 3 bulan, aku dan Milly mendapat partner kerja baru pengganti Lita yg mengundurkan diri.
Tapi belum sempat sharing disini, karena yah lagi-lagi alasan kerja hehehe
Namanya Audy.
Aku dan Milly memanggilnya "dek" karena dia sudah seperti adik kami.


Dia ceria, energik, dan penyanyi yg oke (yg terakhir ga nyambung hehe)
Jika bukan dia, mungkin sudah mengundurkan diri dari kerjaan.
Karena pekerjaan ini sangat menguras tenaga, pikiran dan terlebih emosi.
Hingga saat ini kami tinggal satu kos, tapi tak lama lagi kami akan berpisah. Baik kos maupun kantor.
Aku dan Milly ditugaskan untuk fokus kepada pelayanan customer mymeal, sedangkan Audy diffokuskan kepada pelayanan rumah sakit atau kepada pasien.
Sedih, pasti.
Aku dan Audy sering masak bareng, curhat, dan juga gila-gilaan bareng (yg terakhir Milly juga ikutan).
Meskipun awalnya kami tidak langsung dekat, namun perlahan kamipun akrab.
Dia pribadi yg menyenangkan rupanya.
Audy bahkan menangis waktu membahas kepindahanku dan Milly.
Hanya tinggal beberapa hari lagi hingga saat aku dan Milly pindah kos.
Dan, setelah pindah kos tak lama kemudian kamipun pindah kantor berpisah dari adik kami Audy.
Semoga dia tetap bertahan berada di bawah tekanan pekerjaan walau tanpa aku dan Milly yg mendampingi.
Dia pribadi yg kuat, wanita perkasa yg kokoh. 
Kakak yakin kamu pasti bisa, dek!
Sebulan sekali kita harus jalan bareng, have fun!

Milly, Aku, Audy, dan Rizky

Kamis, 27 Desember 2012

Book Review: Magician's Apprentice by Trudi Canavan

Uwaaaaah, udah lammmaaaaa banget gw ga ngoceh-ngoceh di blog yak... review ataupun sekedar ngedumel, hehehe...
Maklum kegiatan emang lagi cukup padat beberapa bulan belakangan, jadi pas libur atau ada waktu senggang dimanfaatin buat molor deh :D
Karna itu juga gw jadi ga sempet nonton drama apapun, baik streaming atau nonton dvd padahal udah beli dvd'a tapi ga sempet-sempet nonton :(
Jadi, ya ga ada drama yg bisa direview deh... hiks!

Nah, karna ga ada drama yg bisa direview, gw review novel aja deh ya. Berhubung kegiatan terakhir gw slain kerja adalah baca novel. Coz baca novel bisa dimana aja sih, bisa di bis atau di sela-sela kesibukan kerja. Buat refresh ;)

Novel yg baru aja selesai gw lahap adalah The Magician's Apprentice yg dikarang oleh Trudi Canavan.
The Magician's Apprentice ini adalah prequel dari trilogy The Black Magician. Kisah The Magician's Apprentice terjadi ratusan tahun sebelum babak The Black Magician terjadi.


Tokoh utama di novel ini adalah:

1. Tessia, seorang anak dari penyembuh desa Mandryn yg juga menjadi asisten ayahnya. Ia adalah penyihir alami yg menemukan kemampuan sihirnya setelah akan diperlakukan tidak baik oleh penyihir dari Sachaka, Ashaki Takado yg sedang bertamu di rumah Lord Dakon sang pemilik tanah (atau kepala desa dalam bahasa kita). Pada akhirnya Tessia berhasil menjadi penyembuh terbaik di seluruh negeri karena menemukan cara menyembuhkan dengan sihir.

2. Jayan, murid magang Lord Dakon. Pada awalnya Jayan sangat tidak menyukai Tessia, salah satu alasannya adalah karena ia menganggap Tessia sudah mencuri waktu belajarnya dengan Lord Dakon dan ia tidak bersusah payah untuk menutupinya. Namun, pada akhirnya Jayan kagum dengan kegigihan Tessia dalam mempelajari ilmu penyembuhan. Dan, Jayan pun menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada Tessia di saat perang sedang berkecamuk antara Kyralia dan Sachaka.

3. Lord Dakon, salah seorang penyihir tingkat tinggi Negeri Kyralia dan kepala desa Mandryn. Ia mengambil Tessia sebagai murid magangnya setelah mengetahui bakat sihir alami yg dimiliki Tessia.

Awal'a tuh gw males banget baca-baca novel tentang sihir lagi coz dalam pemikiran gw akan sama dengan Harry Potter.
Nah, beli novel ini pun bukan'a sengaja tapi lagi ada bazaar buku dari Mizan dan diskon gede. Novel ini yg awal'a harga'a... (brp ya??? *garukgaruk* lupa hehehe) jadi cuma 25 ribu.
Mumpung murah, beli aja deh, siapa tau bagus pikir gw.
Ternyata cerita'a beda bangeeet sama Harry Potter, maksud'a tentang sihir'a itu loh.
Kalo di dunia karangan Trudi ini, penyihir tidak menggunakan tongkat sihir utk menyalurkan sihir'a keluar tubuh.
Disini juga ada yg nama'a penyihir laten atau manusia yg memiliki sihir mengalir di tubuh'a namun tdk menjadi penyihir. Sehingga mereka biasa'a menjadi sumber sihir bagi penyihir.
Cara penyihir mengambil sihir dari tubuh sang sumber pun dengan cara melukai kulit sang sumber agar sihir memiliki jalan keluar. Lucu ya?
Nah, yg bikin gw cukup tertarik baca lebih lanjut adalah karena The Magician's Apprentice ini mengangkat cerita penyihir yg sangat ingin menjadi penyembuh atau bahasa sekarang tuh Dokter.
Kisah percintaan antara Tessia dan Jayan pun mengalir dengan natural disini.
Kebanyakan isi dari novel ini adalah cara pengobatan dan strategi perang ala penyihir.
Yg bikin gw cukup suka dengan novel ini juga adalah dari gaya bahasa sang penulis yg tdk begitu umum. Seperti gw suka gaya bercerita'a JRR. Tolkien yg unik.

Nah, gw rasa cukup deh review'a...
Sebener'a ini posting gw tulis minggu lalu tapi minggu lalu tuh wifi di rumah lagi angot.... jadi ga bisa ngenet minggu kemaren huhuhuhu....