baju wanita

Sabtu, 23 Juli 2011

FanFic: Fireworks from Heaven (One Shoot FF)

"Tuhan, tolong ingatlah...walau dilahirkan berkali-kalipun aku hanya ingin bersama dengannya"

Hujan turun sangat deras di luar, aku memandang resah melalui jendela kamarku dan berpikir kapankah hujan ini akan berhenti atau setidaknya sedikit mereda? Apakah ia baik-baik saja di luar sana? Karena baru saja ia meneleponku dan mengatakan akan datang menemuiku.

BRAK!

Bunyi pintu kamarku yang menubruk dinding karena dibuka dengan kasar. Belum sempat aku memalingkan wajahku dari jendela untuk melihat siapa yang melakukannya, sudah kudengar suara seseorang yang sangat aku kenal.

"Ji-yeon-ah, tolong lemparkan handuk! Tiba-tiba saja hujan turun sangat deras"

Aku meraih handukku yang tersampir di kursi di dekat tempat tidurku dan melemparkannya padanya. Aku memandanginya yang sedang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handukku, kuperhatikan hampir seluruh tubuhnya basah kuyup. Air menetes-netes dari rambut dan bajunya, sehingga membuat beberapa genangan kecil air di lantai kamarku.

"Ada apa?" tanyanya saat sadar kalau dirinya sedang dipandangi olehku. Ia balas menatapku bingung karena aku terus saja diam dan memandanginya.

Sejak tiga tahun yang lalu, sikap Si-yoon terhadapku tidak pernah berubah sedikitpun.

"aduh!" aku memekik kaget karena seorang anak laki-laki menabrakku hingga membuatku terjatuh. Aku mengusap lututku yang terasa sakit.

"kau tidak apa-apa?" tanya seorang anak laki-laki lain yang datang menghampiriku dan membantuku berdiri. 

Aku hanya menggeleng pelan untuk memberitahunya bahwa aku tidak apa-apa. Sebenarnya, aku tidak akan terjatuh kalau saja tubuhku tidak selemah ini karena anak laki-laki tadi hanya mendorongku sedikit saja. Mungkin, kalau tubuhku lebih sehat dan lebih kuat, aku hanya akan terdorong sedikit. Ah, keadaanku ini memang sangat menyedihkan.
Anak laki-laki yang membantuku berdiri tadi kemudian menuntunku menuju kursi taman yang berada tidak jauh dari tempat kami berada.
Aku duduk, lalu hanya diam dan menunduk.
"masih sakit ya?" tanyanya sambil memandang lututku. Mungkin, ia mengira kalau aku sedang memandangi lututku. Aku hanya menggeleng, lagi. Tiba-tiba saja ia berlari pergi meninggalkanku sendiri. Hhh...Aku menghela napas dalam-dalam. Yah, memang tidak salah jika ia bosan bersamaku yang hanya diam membisu dari tadi. 
Kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir di pipiku, dan tak lama aku sudah terisak menangisi diriku sendiri yang sangat tidak beruntung. Sejak aku kecil, tidak ada seorangpun teman yang tahan berlama-lama bermain bersamaku, pada akhirnya mereka selalu meninggalkanku. 
Tubuhku menjadi sangat lemah disebabkan oleh penyakit yang aku idap, sehingga aku tidak bisa bermain seperti anak-anak normal yang lain. Sementara, anak-anak yang sehat bermain dengan ceria, aku hanya bisa duduk manis dan memandangi mereka.

"ini, untukmu!" sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku mendonggakkan kepala untuk melihatnya, ternyata anak laki-laki yang tadi menolongku. Aku melihat ia memegangi es krim, satu es krim ia sodorkan padaku.

"ambillah!" ujarnya lagi, karena aku masih saja memandanginya. Ia lalu duduk di sampingku dan menjilati es krimnya. "kamu tidak suka es krim?" tanyanya karena aku tidak juga memakan es krimku.

Aku menggeleng, lagi. Lalu mulai menjilati es krim strawberry yang ia berikan. Aku benar-benar tidak percaya, ternyata ia bukan meninggalkanku tapi membelikanku es krim.
Sejak saat itu, kami menjadi teman, Si-yoon selalu datang ke kamarku setiap sore dan kami selalu menghabiskan sore kami dengan menonton tivi atau hanya mengobrol dan berjalan-jalan di taman. Selalu begitu hingga tiba saatnya makan malam.
Rabu pagi ia datang ke kamarku dengan membawa es krim cokelat untukku. Si-yoon duduk di tempat tidurku, tapi tidak seperti biasanya, kali ini ia hanya diam. Aku tidak berani bertanya padanya, kupikir ia pasti sedang ada masalah. Jadi, hari itu kami menghabiskan es krim kami dalam diam yang membosankan.

Tak lama kemudian, seorang wanita cantik melongokkan kepalanya ke dalam kamarku dan tersenyum saat melihatku.
"Si-yoon-ah, ayo kita pulang! ayahmu sudah menunggu di bawah."
Si-yoon bangkit dari tempat tidur dan melangkah pelan menghampiri ibunya di pintu, ia masih diam. Aku memandangi punggungnya. Menunggu.

Ibunya memandangku lalu memandang Si-yoon dan berkata,"kau tidak mengucapkan salam perpisahan pada temanmu?". Kulihat Si-yoon menggeleng.
"aku..." ucapnya lirih kemudian berbalik menghadapku.
"walaupun aku harus keluar rumah sakit, aku akan tetap mengunjungi Ji-yeon setiap hari" lanjutnya riang dan menyengir padaku.

Ia melihat pada ibunya, "bolehkan, bu?" tanyanya. Kulihat ibunya tersenyum dan mengangguk. Beberapa saat kemudian, kamarku kembali sunyi. Lagi-lagi perasaan sakit ditinggalkan oleh teman kembali datang.

Tapi, ternyata Si-yoon menepati janjinya dan ia datang mengunjungiku setiap sore. Dan, kamipun menghabiskan sore seperti hari-hari sebelum ia keluar dari rumah sakit.

Aku menggeleng dan tersenyum. "tidak ada apa-apa kok! eh, kalau bajumu tidak dilepas nanti bisa masuk angin loh!.

Ia menatapku tajam. "jangan Ji-yeon, kita kan cuma teman!" Si-yoon memeletkan lidahnya padaku, aku mendengus kesal dan melempar bantalku padanya. Apa-apaan sih dia!?

Si-yoon berhasil menangkapnya dengan baik. "Eh, bukannya sekarang waktu pemeriksaanmu?" tanyanya tiba-tiba.

"Oh iya!" aku menepuk keningku pelan. Aku benar-benar lupa.

Kulihat Si-yoon merogoh-rogoh kantong celananya, "ah, untunglah aku masukkan dalam plastik. Nih!"

Aku mengambil benda yang ia berikan dan melihatnya bingung. "wah, foto!?"

Ia tersenyum. "temanku pergi ke festival kembang api beberapa hari yang lalu bersama pacarnya, lalu mereka memotret itu," jelasnya.

Aku memandangi kembang api dalam foto tersebut. "kembang api...." bisikku, Indahnya! seruku dalam hati.

"ayo kita pergi ke festival kembang api yang berikutnya!" ajaknya tiba-tiba.

Aku menatapnya heran. "eh?"

"aku juga belum pernah melihat festival kembang api..." sahutnya pelan sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.

Aku terdiam.

"tapi...aku tidak diizinkan untuk keluar," ujarku lirih sambil menundukkan kepala dan memilin-milin ujung selimutku.

"oh, begitu ya?" ujarnya lesu dan memandangiku. "baiklah, kalau kamu sembuh kita akan pergi melihat kembang api bersama untuk pertama kalinya," suaranya terdengar kembali bersemangat.

Dug...dug...!
Jantungku berdegup sangat kencang ketika mendengar ucapannya itu. Dan, aku merasa hangat pada kedua pipiku. Aku yakin warnanya sudah berubah jadi merah sekarang. Secara refleks aku memegangi kedua pipiku. Aduh, jangan sampai Si-yoon melihatnya.

"ka--kau pasti tidak akan sabar kalau harus menungguku sembuh. Lebih baik kau pergi dengan teman yang lain saja," ujarku pelan dan tetap menunduk.

"eh!? tidak mau, karena aku hanya mau melihatnya bersama denganmu!" serunya sambil terus menatapku. "kalau bukan denganmu, lebih baik aku tidak melihatnya selamanya, jadi aku akan menunggumu!" lanjutnya sambil menyilangkan kedua lengannya di dada.

Aku segera menghambur padanya dan memeluknya erat. Ia memberontak dan berkata, "Ji-yeon, bajuku masih basah nanti kamu masuk angin."

Aku menggeleng, "tidak apa-apa....meski harus masuk angin aku akan tetap memelukmu!" bisikku lirih sambil terus memeluknya. Si-yoon, maafkan aku karena tidak bisa pergi ke tempat-tempat yang kau inginkan, bahkan janji yang barusan pun pasti tidak akan pernah bisa aku tepati.

******

"Ji-yeon-ah!"

Aku menoleh ke arah suara yg memanggilku, "Si-yoon, hari ini pulang cepat ya?".

Si-yoon mengangguk cepat, "iya, enggak sampai siang" jawabnya acuh sambil merogoh-rogoh ke dalam tasnya. Aku memerhatikannya dengan perasaan bingung.

"aku ingin cepat-cepat memperlihatkan ini!", serunya ketika sudah menemukan benda yg dicarinya dari dalam tas dan menyodorkan benda itu padaku.

???

"Kyaaaa....lucunya!"


Si-yoon tersenyum melihat ekspresiku. "itu anak anjing milik temanku" jelasnya.
"uwaaaaa....gemas sekali!" Ugh! tidak mungkin....
"Ji-yeon-ah?"
BRUK!
"aku akan panggilkan dokter!" Si-yoon panik saat melihat aku ambruk ke lantai.

Aku segera memegang tangannya, "jangan! a-aku baik-baik saja!" jangan....kumohon...

"benarkah?" tanya Si-yoon, tatapannya penuh selidik. Ia tidak begitu percaya, kurasa.

"iya" jawabku berusaha setenang mungkin agar ia benar-benar yakin bahwa aku baik-baik saja, meskipun napasku masih terengah-engah. Si-yoon mengusap-usap lembut pundakku. Nyaman sekali.

Aku masih belum mengatakannya. Aku tidak ingin Si-yoon tahu kondisi tubuhku yg sebenarnya. 

Beberapa saat kemudian, kami sudah asik bercanda lagi.

"ah, dokter telat!" seru Si-yoon pada dokter laki-laki muda yg baru saja memasuki kamarku. Dokter muda itu hanya tersenyum menanggapi Si-yoon.

"Si-yoon-ah, tolong bantu kami untuk membujuk Ji-yeon. Kami sudah cukup lama menunggu" 

"tunggu—!" aku tidak mampu melanjutkan tiba-tiba saja ucapanku tertahan di tenggorokan.

"kalau tidak segera dioperasi, tubuhnya tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi..." Dokter No Min-woo tetap melanjutkan ucapannya tanpa sedikitpun menyadari raut wajahku yg sudah pucat pasi.


"dokter, hentikan!" akhirnya suaraku bisa keluar dengan lantang. Tapi, terlambat karena Si-yoon sudah menangkap bahwa ada sesuatu yg tidak beres.

"tidak bisa bertahan lebih lama..." ulang Si-yoon dengan suara lirih, "apa maksudnya itu?" ia menatap Dokter No penuh tanya.

"eh!? apakah Ji-yeon belum mengatakannya padamu?" kali ini gantian Dokter No yg terlihat bingung, ia kini beralih menatapku. 

"aku...." aku sungguh tak tahu harus berkata apa pada mereka, pada akhirnya aku hanya menundukkan kepalaku. Kurasakan air mataku sudah menggenang di pelupuk, aku sungguh tak sanggup melihat wajah Si-yoon karena sebentar lagi bulir-bulir air mata akan berjatuhan membasahi pipiku.

Dokter No pun melanjutkan penjelasannya pada Si-yoon yg masih menunggu, "operasi jantung itu kemungkinan untuk berhasil hanya 30 persen..." tanpa aku sadari aku sudah mencengkram selimutku kuat-kuat. "Tapi, kalau dibiarkan begitu saja...hidup Ji-yeon hanya akan tinggal satu tahun lagi" Dokter No menyelesaikan penjelasannya.

"kenapa....hanya satu tahun...." gumam Si-yoon nyaris tak terdengar.

"JANGAN BERCANDA!" Si-yoon berteriak marah padaku. Ini adalah kali pertama Si-yoon marah dan berteriak seperti itu padaku. Aku sekarang benar-benar shock dan hanya mampu mematung di atas tempat tidurku.

"KENAPA KAU HANYA DIAM SAJA!?"

Dokter No terlihat merasa bersalah ketika melihat reaksi Si-yoon seperti itu. "Si-yoon-ah, tenanglah...oleh karena itu, supaya Ji-yeon mau dioperasi kau harus membujuknya ya..." Si-yoon diam saja, ia tidak menanggapi sedikitpun permintaan Dokter No.

"kalau Ji-yeon hanya diam saja...bahkan rasio keberhasilan tidak akan meningkat meskipun hanya satu persen, kan?" suara Si-yoon sudah kembali tenang seperti biasa, hanya saja...wajahnya...kenapa raut wajahnya seperti itu?

Aku memang pernah berpikir untuk melakukan operasi itu. 
Aku menelan ludah sebelum membuka mulut, "kalau aku tidak dioperasi, waktu kita hanya tinggal satu tahun...", "tapi aku, ingin menghabiskan waktu bersamamu walau hanya sebentar" aku melanjutkan ucapanku yg sempat terhenti.

Wajah Si-yoon terlihat kembali mengeras, "tapi, itu hanya satu tahun!" suaranya pun kembali meninggi.

Emosiku jadi ikut terpancing mendengar ucapannya, "jadi kau mau bertaruh dengan keberhasilan yg hanya 30 persen itu!? bagaimana kalau aku mati?!! jangan asal bicara!!!" tidak mau....tidak mau....aku tidak mau berpisah dengan Si-yoon!

Si-yoon duduk disampingku dan memandangku lembut. "aku mengerti kalau keberhasilannya hanya 30 persen, sisanya yg 70 persen...akan aku pertaruhkan dengan hidupku".

Aku menatapnya tidak percaya. 

"aku menyukai Ji-yeon dengan seluruh hidupku" ujar Si-yoon serius sambil terus memandangiku dan membelai lembut rambutku. Tiba-tiba Si-yoon menyeringai lebar, "dengan begitu, kita akan terus bersama 100 persen!" aku terisak. Pabo!...Si-yoon-ah...nol, cheongmal paboya?

Malam ini Si-yoon menginap di rumah sakit. Kupandangi wajahnya yg damai saat sedang tertidur pulas. Rasanya hatiku menjadi sangat tenang.

"eh!?" secara tak sengaja aku melihat sebuah kamera digital di atas meja. Tiba-tiba saja terlintas sebuah ide di kepalaku.
Ketika aku sedang asik mengotak-atik kamera, kudengar suara Si-yoon. "ngg..." Si-yoon mengucek-ucek kedua matanya dengan tangannya, lalu menatapku heran.

"mau foto apa?" tanyanya sambil bertopang dagu.

"Si-yoon-ah!" jawabku singkat.

"____" 

Aku menatap matanya. "aku ingin fotonya Si-yoon-ah"
"kenapa!!!? aku baru aja bangung tidur nih!" Si-yoon terkejut mendengar pernyataanku barusan.

"kalau ada foto Si-yoon, mungkin akan mengurangi rasa sakitku kalau aku terkena serangan jantung lagi. Karena aku merasa sangat tenang jika berada disisi Si-yoon-ah, karena kamu kan tidak mungkin berada disisiku terus selama 24 jam. Masalah apapun pasti jadi bisa teratasi" jelasku mantap.

"____" 

"tombol merah itu untuk lampu blitz. Aku buka gordennya supaya terang ya?" Si-yoon menjadi bersemangat.

"ayo, bergaya yg bagus ya! ya, begitu...tahan ya...1...2...3!"

KLIK

"Si-yoon-ah, aku mau melakukan...operasi itu" ujarku perlahan.

Secara tak diduga, Si-yoon memelukku erat dan mencium bibirku lembut hingga membuat sekujur tubuhku dijalari rasa hangat. "iya" bisiknya kemudian ditelingaku.

Tuhan...aku sangat ingin bersamanya dimasa depanku!

****** 
 1 minggu kemudian

Sepertinya Si-yoon terlambat datang. Aku menunggunya dengan perasaan tak menentu, karena kalau sampai ia tidak datang tepat waktu...mungkin aku tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.
Seorang perawat masuk menghampiriku, "sekarang operasinya sedang disiapkan, jam tiga nanti aku akan datang menjemputmu ya, Ji-yeon-ah" aku mengangguk lemah.

Si-yoon...ada apa dengannya? sekarang sudah jam setengah tiga. Bagaimana ini....
"kumohon Si-yoon-ah...kumo"

BRAK!

"hhh...hhh...hhh...ma-sih...ke-bu-ru...untunglah!" Si-yoon sudah berdiri didepan pintu kamarku.

"hey! kenapa kamu kotor seperti itu, Si-yoon-ah?" aku bingung melihat baju dan tubuhnya yg kotor dengan tanah. 

Si-yoon menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya, "hehehehe...tadi aku berlari tergesa-gesa dari kuil terus jatuh deh!"


"Si-yoo" aku berusaha meraih tangannya, namun dengan cepat ia menepisnya.


"eits! Jangan sentuh aku! Sebelum operasi Ji-yeon tidak boleh kotor! Nih!" Si-yoon menjauh dari jangkauan tanganku lalu memberikan jimat keberuntungan yg pastinya ia dapat dari kuil.


"kalau...aku sampai mati...aku akan tetap melihat Si-yoon" aku menatapnya lekat-lekat. Si-yoon hanya diam terpaku di tempatnya.


"sampai kapanpun kalau kau menangis, aku tidak akan pernah memaafkanmu ya!" lanjutku. Si-yoon tetap diam dan menatapku hampa.


"Ji-yeon-ah! persiapan operasinya sudah selesai!" perawat yg tadi, datang lagi untuk menjemputku.


"Ji-yeon-ah...dokter sudah menunggu loh!" perawat itu memanggilku ulang, karena aku masih tidak bergerak dari tempatku berdiri. Aku masih menunggu respon dari Si-yoon.


Akhirnya, Si-yoon tersenyum, "iya" suaranya mengalun begitu lembut ditelingaku, hingga rasanya aku tak mungkin akan melupakan suaranya saat ini.


"Ji-yeon-ah..."
"Ji-yeon-ah..."


Sayup-sayup aku mendengar namaku dipanggil oleh seseorang. Aku berusaha membuka kedua mataku yg terasa sangat berat.


"Ji-yeon-ah?"
Suara tersebut semakin jelas terdengar. Sepertinya itu suara mama.


"Omma..." aku memanggil ibuku dengan suara yg sangat lirih.


"Ji-yeon-ah!" ibuku memekik gembira begitu melihat aku membuka mataku.


"operasinya...."


"berhasil! operasinya berhasil dengan sangat baik, nak!" ibuku mengecup mesra keningku dan ia menitikkan air mata sebagai luapan rasa bahagia karena aku masih hidup.
Aku larut beberapa saat dalam suasana yg sangat mengharukan ini. Hingga akhirnya aku tersadar akan sesuatu atau lebih tepatnya "seseorang".


Yoon Si-yoon!


"Si-yoon-ah...Si-yoon-ah!!!" aku berteriak memanggil Si-yoon dengan rasa gembira yg membuncah di dadaku. Namun, Si-yoon tidak juga datang. Semua orang melihatku dengan tatapan yg tidak bisa aku pahami.


"Si-yoon....mana...?" aku bertanya pada mereka. Kulemparkan pandanganku secara bergantian pada ibu, Dokter No, dan perawat.


"dimana dia?"


"biar saya saja, bu" kudengar bisikan Dokter No pada ibu. Dokter No pun melangkah mendekatiku.


Kulihat Dokter No menarik napas perlahan sebelum akhirnya ia membuka mulut.
"Ji-yeon-ah...Si-yoon-ah...sewaktu dia menuju ke sini, dia tertabrak mobil di depan kuil...dan meninggal ditempat"


"ma-sih ke-bu-ru....untunglah...." 


"Hah!?" 
Tidak mungkin! kata-kata Si-yoon barusan masih terekam jelas diingatanku.


"tadikan, Si-yoon datang sebelum aku dioperasi dan dia memberiku ini" aku menunjukkan jimat keberuntungan yg tadi diberikan oleh Si-yoon kepadaku.


"dia tertabrak mobil di depan kuil..."


"Si-yoon..."
Tunggu dulu! Tuhan...
"kenapa?" tanyaku yg kutujukan pada diriku sendiri.
Kalau Si-yoon...tidak ada...
Aku tidak mau seperti ini...kenapa hanya aku yg hidup?!


"TIDAAAAAAAAKKK!!!" raunganku yg secara tiba-tiba membuat panik semua orang yg ada di kamarku dan tangisku pecah saat itu juga.


"Ji-yeon-ah...tenanglah..." bujuk Dokter No sambil memegangi kedua lenganku dan menatap wajahku.


"tidak! kenapa?! padahal operasiku berhasil...." aku tidak mengacuhkan bujukan Dokter No, karena mudah saja baginya untuk menyuruhku tenang padahal ia tidak sedikitpun merasakan apa yg aku rasa saat ini. Dadaku sangat sesak sehingga sulit untuk bernapas, rasanya seperti ada lubang besar dan sangat dalam di sana dan aku seolah tersedot kedalamnya.

Kenapa? Padahal akhirnya aku akan bisa bersamanya...


“Kalau tidak ada Si-yoon, sudah tidak ada artinya lagi aku hidup!!!” aku meraung lagi.

“Ji-yeon-ah…” kudengar suara lirih ibuku. Kulihat ibu menutup mulutnya dan mulai tersedu-sedu. Raut wajahnya sangat terluka. Aku berusaha untuk menghentikan tangisanku. Saat aku sudah lebih tenang, ibuku menghampiriku lalu duduk disampingku menggenggam erat tanganku seolah ingin menyalurkan sedikit kekuatan padaku.

Sewaktu aku hendak menyandarkan tubuhku pada kepala tempat tidur agar lebih rileks, kurasa aku menduduki suatu benda.

“Eh?” ini kan buku harianku bersama Si-yoon.
“Kotoran tanah…di buku ini…” aku berbicara pada diriku sendiri, sedangkan semua orang hanya diam memerhatikanku.

Aku segera membuka buku tersebut dan langsung membalik ke halaman paling terakhir. Eh? Foto ini…foto Si-yoon yang aku ambil sekitar satu minggu yang lalu ternyata sudah tercetak. Terdapat catatan di samping foto tersebut, “Hadiah terakhir supaya Ji-yeon tidak menangis”


 Sedangkan, di bawah foto tersebut terdapat catatan yang berbunyi:

Kepada Ji-yeon:
Sampai kapanpun kalau kamu menangis,
Aku tidak akan memaafkanmu!!!
(itu adalah kata-katamu lho!)


“Masalah seperti apapun pasti jadi bisa teratasi” ucapku mantap saat itu. Aku kembali teringat akan masa-masa ketika Si-yoon masih ada bersamaku. Kalimatnya yang romantis…hingga seringkali membuatku sulit bernapas dan wajahku bersemu merah.

“Begini-begini aku juga bisa romantis lho…”
“Aku akan menunggu Ji-yeon”
“Aku menyukai Ji-yeon dengan seluruh hidupku”

Kenangan demi kenangan bersama Si-yoon kini berdesakkan keluar, membuatku tak sanggup lagi untuk membendung air mata yang sudah menggenangi mataku sedari tadi. Tapi, aku berjanji ini adalah kali terakhir aku menangis.

******

~~Mezamashi ga naru mae ni okite toki wo tomeru omoida seruno wa mou nantonaku dakedo kimi no koto ichiokubun no kimi ni aeta kiseki nankamo itsu nomanika wasure chaukana wasure ta koto sae mo kitto wasure te shimauno... Heavenly days mune no poketto no heya kimi no kieta nukumori wo sagasu yo mou nidoto kimi wo omou koto wa nakutemo mada sukoshi atatakai ano hibi ni kagi wo kakete~~

Pagi hari ini sangat cerah, langit berwarna biru dan hembusan angin membelai lembut rambut dan pipiku. Lagu di iPod-ku memutarkan lagu "Heavenly days" yang sendu...sehingga membuatku kembali terkenang pada Si-yoon. Aku merasa hari-hariku bersama Si-yoon adalah Heavenly days seperti yang dinyanyikan oleh Aragaki Yui dalam lagu ini, yang tak akan mungkin bisa terulang lagi.

~~aruki tsukarete suwarikon de tohou ni kurete kanawa nai yume “unmei” toka futari nara ieta kaisatsuguchi de ienakatta iitakatta ‘arigatou’tte kotoba wa tabun ’sayonara’ yori mo kanashii kotoba ni omouno... heavenly days umaku waraeteta kana saigo no kisutsui kurueru kimi no te mo nigire nakatta namida sae ochi nakatta hitori pocchi ni nari imasara afure dasu yo...heavenly days mune no poketto no heya kimi no kieta nukumori wo sagasu yo mou nidoto kimi wo omou koto wa nakutemo te o nobashite mitemo koko ni wa mou inai yo atarashii hikari no shita aruki dasu yo...~~

“Ji-yeon-ah, selamat! Akhirnya kau keluar dari rumah sakit” suara Dokter No yang sudah sangat aku hapal, membuyarkan lamunanku tepat saat lagu Heavenly days ini berakhir.

“Dokter…” aku tersenyum.
“Terima kasih karena telah merawatku dengan baik selama ini” aku membungkukkan badanku padanya.

Dokter No menepuk pundakku, “Mulai sekarang kau bisa melakukan hal yang kau suka. Pertama-tama Ji-yeon-ah ingin melakukan apa?” tanya Dokter No.

Aku tersenyum lebar dan berkata, “Aku ingin menjadi seorang ahli kembang api!”.
Kulihat kening Dokter No mengernyit. Bingung, mungkin.

Aku yakin, Si-yoon pasti selalu melihatku dari surga. Jadi, aku yakin kalau Si-yoon juga pasti bisa melihat kembang api yang aku luncurkan ke surga.
Si-yoon-ah, tunggulah…aku pasti akan segera meluncurkan kembang api yang indah untukmu dan kita akan melihatnya bersama untuk yang pertama kalinya.



The End

 
*Entah kenapa pada bagian tengah cerita enter'a ngaco...jadi'a jarang-jarang banget gitu deh...padahal di edit post sih biasa aja...ah, entahlah...bingung saya...
yg penting masih bisa dibaca kan kawan? hehehe...


*karakter FF ini awal'a adalah Aragaki Yui, Miura Haruma, dan Kamenashi Kazuya, maka'a ost'a tuh Jepang,  adalah FF pertamaku yg sukses sampe ending...secara "based on" hihihihi...aku tuh udah punya banyak banget ide cerita tapi selalu buntu di pengembangan cerita. Tuh penggalan-penggalan cerita'a pada bersemayam di laptop, sayang mau di delete, yah siapa tau ntar dapet ide tengah'a ^_* Padahal beginning and ending story udah dapet...eh malah buntu di tengah-tengah, ugh! 



This story (FF) Based on Manga by Nagayama Ei, dengan sedikit pengembangan cerita.
Sumber Pics: bermacam sumber, udah lupa ambil dari mana aja...pokok'a tuh picu-picu not mine.

Hari-hari FreelanceQu

Berhubung lagi pengangguran, jadilah gw freelancer di lembaga survey...di lembaga survey'a tempat cowo'a ade gw, Pride Indonesia.

Sebelum'a c gw juga udah pernah jadi surveyor di Pride waktu baru lulus setahun yang lalu, waktu itu c kerjasama dengan Pertamina, tentang LPG 3 kg...yah menanggapi kejadian marak'a berita LPG 3 kg yang meledak.
ternyata, bukan tabung'a yang meledak tapi adalah kesalahan masyarakat karena kurang'a pengetahuan tentang gas, sehingga menyebabkan kebocoran gas yang akhir'a menjadi penyebab utama ledakan. waktu itu kita, surveyor bukan cuma menyurvey, tapi juga memberi pengetahuan bagaimana seharus'a memperlakukan LPG 3 kg yang baik dan benar.

Seru banget deh survey waktu itu, wawancara ibu-ibu sambil ngopi-ngopi ngobrol-ngobrol. meskipun daerah yang kita survey adalah daerah menengah ke bawah, tapi rata-rata orang'a baik-baik. ada satu kasus yang bikin gw dan temen gw, Tika sebel. ada satu ibu yang bwt dapetin LPG 3 kg gratis pake nama ibu'a yang udah meninggal. ih, jahat banget deh!
Banyak banget juga kejadian seru lain'a, apalagi waktu hari pertama survey, di tugasin ke daerah Jakarta utara yang kita bener-bener "buta" daerah situ, sampe nyasar jauh...sampe malam banget....mana gw g bisa gantiin Tika bawa motor, cz gw takut klo bawa motor di Jakarta karena g gitu lihai. berani'a cuma klo di kampung....jago kandanglah....kekeke...

Nah, klo sekarang Pride Indonesia kerjasama dengan majalah Infobank untuk menyurvey pandangan masyarakat terhadap kartu kredit pasca kasus Melinda dan Irzen Octa.
kemarin, gw baru aja selesai survey satu bank di Taman Palem, Cengkareng. awal'a gw pikir survey kali ini akan lebih mudah daripada waktu Pertamina, karena kita cuma perlu ke bank dan wawancara nasabah yang datang pada jam tertentu, tapi ternyata susah juga. karena, banyak juga nasabah yang g bersedia diwawancara, yah nama'a juga kita bukan wartawan jadi g tau celah bwt membujuk orang supaya mw diwawancara.
dan, banyak juga orang yang datang bukan nasabah bank tersebut, jadi cuma pesuruh si nasabah asli gitu. uwah, puyeng deh pokok'a...
padahal, cuma harus wawancara lima orang tapi lama'a ampun-ampun gara-gara masalah-masalah yang udah gw sebutin.
untung'a kepala cabang dan staff bank situ baik dan asik-asik...jadi nyamanlah berlama-lama di sana.
thanks so much bwt Ibu kepala cabang, bu Jati...juga staff Sulis dan Adhit. karena udah bantu kita banget.
Bu Jati juga baik banget sampe bantu menghubungi salah satu nasabah untuk gw wawancara via telepon. karena, sampe sore udah g ada lagi nasabah laki-laki yang datang.
dan, yang pasti c thanks to ade gw, yang udah bantuin gw banget kemarin....

Pulang'a menghilangkan rasa cape dengan karaokean di Limelight family karaoke deh bareng egha and Jey juga ade gw yang cuma mw numpang tidur...trus lanjut ke Garden cafe cinema XXI and minum oreo blend and caramel waffle.Sluurrp...
tapi, tetep aja tadi pagi gw bangun siang, hehehehe....

Mudah-mudahan survey di bank yang lain juga senyaman di bank yang kemarin yah....Amin!


Rabu, 20 Juli 2011

Kim Soo-hyun Dreaming Lyrics and english translate

Gw sukaaaaaa banget sama lagu'a Kim Soo-hyun ini, lirik'a menyentuh banget....rasa'a terharu banget setiap gw dengerin lagu ini. Lirik'a kena banget sama karakter Song Sam-dong.
Check this out...



Romaji

jo molli hwimihejineun
naye kkumeul barabomyo
monghani soissotjyo
do isang nameun ge obso
modu pogihalkka hessotjiman
dasi ironayo

han-goreum han-goreum
oneuldo josimseuropge nedidyoyo
gaseum gadeukhi duryoumgwa
solleimeul aneun che
biteulgorigo heundeullyodo
nan tto han-goreumeul nedidyoyo
onjen-ga
mannal ne kkumeul hyanghe

idero
kkeutnaneun gon anilji
duryoumi nal jakkuman
mangsorige hajiman
gaseum sok gipeun goseso
momchuji anneun ullimi nal
apeuro ikkeuljyo

han-goreum han-goreum
oneuldo josimseuropge nedidyoyo
gaseum gadeukhi duryoumgwa
solleimeul aneun che
biteulgorigo heundeullyodo
nan tto han-goreumeul nedidyoyo
onjen-ga
mannal ne kkumeul hyanghe

han-goreum han-goreum
oneuldo josimseuropge nedidyoyo
gaseum gadeukhi duryoumgwa
solleimeul aneun che

biteulgorigo
heundeullyodo
nan tto han-goreumeul nedidyoyo
onjen-ga
mannal ne kkumeul hyanghae
onjen-ga
mannal ne kkumeul
hyang~he

Hangul

저 멀리 희미해지는
나의 꿈을 바라보며
멍하니 서있었죠
더 이상 남은 게 없어
모두 포기할까 했었지만
다시 일어나요

한걸음 한걸음
오늘도 조심스럽게 내디뎌요
가슴 가득히 두려움과
설레임을 안은 채
비틀거리고 흔들려도
난 또 한걸음을 내디뎌요
언젠가
만날 내 꿈을 향해

이대로
끝나는 건 아닐지
두려움이 날 자꾸만
망설이게 하지만
가슴 속 깊은 곳에서
멈추지 않는 울림이 날
앞으로 이끌죠

한걸음 한걸음
오늘도 조심스럽게 내디뎌요
가슴 가득히 두려움과
설레임을 안은 채
비틀거리고 흔들려도
난 또 한걸음을 내디뎌요
언젠가
만날 내 꿈을 향해

한걸음 한걸음
오늘도 조심스럽게 내디뎌요
가슴 가득히 두려움과
설레임을 안은 채

비틀거리고
흔들려도
난 또 한걸음을 내디뎌요
언젠가
만날 내 꿈을 향해
언젠가
만날 내 꿈을
향~해

Translation
I was looking at my dream that is being deemed far away
And I was standing blankly
I don’t have anything left any more
I thought about giving up everything, but
I am standing up again
Even today step by step
I step forward carefully
My heart is full of fears
but it’s an excitement I’m embracing
I am staggering and shaking
But, I step forward towards
the dream that I am going to meet some day
As I’m thinking if it’s going to end like this
A fear constantly comes
I’m hesitating but
Deep inside my heart
There’s an unstoppable beating
that drags me forward
Even today step by step
I step forward carefully
My heart is full of fears
but it’s an excitement I’m embracing
I am staggering and shaking
But, I step forward towards
the dream that I am going to meet some day
Even today step by step
I step forward carefully
My heart is full of fears
but it’s an excitement I’m embracing
I am staggering and shaking
But, I step forward towards
the dream that I am going to meet some day
Towards the dream that I am going to meet some day

credit: melon (hangul) + chacha-31@blogspot(romanization) + infamyys@livejournal (eng trans)

Perawatan wajah menurut tipe kulit

Hari ini gw mw posting tentang perawatan menurut tipe kulit ah,
ada 3 jenis tipe kulit wajah, yaitu
  • Kulit Kering
  • Kulit Berminyak
  • Kulit Kombinasi



    Untuk kamu yang bertipe Kulit Kering, pada umumnya tipe ini adalah kulit yang sangat kekurangan air dan minyak serta rapuh dan mudah muncul sel kulit mati. Ketika mencuci muka, jangan mencuci terlalu bersih atau jangan sering mengelupas sel kulit mati. Gunakanlah kosmetik yang memberikan kelembapan dan minyak. Lakukan pemijatan 1-2 kali seminggu untuk merangsang sekresi kelenjar minyak.

    Tapi, kalau kulitmu bertipe Kulit Berminyak, maka tipe kulit ini adalah tipe yang banyak mengeluarkan sebum alias berminyak -_-
    Pori-pori kulit wajah besar dan sering muncul jerawat. Tidak nyaman karena make-up sering terhapus atau tidak tahan lama. Tapi, di satu sisi, dengan perlindungan minyak yang banyak, penuaan kulit jadi melambat. Mencuci muka sampai bersih dan menghilangkan sel kulit mati dengan teratur. Biasanya harus membersihkan semua sebum yang dikeluarkan dengan kertas minyak. Untuk kosmetik, gunakanlah produk yang kadar minyaknya sedikit dan memberi rasa segar.

    Nah, tipe kulit yang terakhir adalah Kulit Kombinasi, yaitu wajah yang memiliki banyak minyak di daerah T (hidung dan dahi), tapi relatif kering di daerah U (pipi dan dagu). Banyak perempuan yang memiliki tipe kulit kombinasi, yaitu kering dan berminyak. Jadi, bukannya keseluruhan kulit dirawat dengan satu macam pola, tapi rawatlah dengan membaginya sesuai daerah tipe kulit. Contohnya, di daerah T tetap hilangkan sel kulit mati dan kendalikan minyaknya dengan kosmetik untuk kulit berminyak. Serta penuhilah minyak di daerah U dengan produk untuk kulit kering.

    Dan, jangan berpikir kalau tipe kulit kita hanya akan satu macam tipe untuk selamanya. Karena kondisi kulit berubah tergantung musim dan usia, perawatan kulit juga jadi beragam. Kalau diambil contoh di negara dengan empat musim, di musim panas kulit jadi terlalu kering, setelah mencuci muka hanya dioleskan toning dan essence cair dengan singkat. Tapi, di masa pergantian musim seperti musim semi dan musim gugur, kulit berubah jadi tipe kombinasi. Sebagai tambahan, di daerah U dioleskan lagi krim pelembap. Ketika musim dingin, kulit jadi sedikit kering. Jadi, dioleskan krim nutrisi sebagai tambahan.

    Jadi, kenalilah kulitmu sendiri karena cuma kamu yang paling tau kapan kondisi kulitmu menjadi tipe kering, berminyak atau kombinasi. Sehingga, kamu tidak salah memberikan perawatan untuk kulitmu dan supaya kulitmu selalu Happy ^^


    *Sumber: Fantastic Cosmetic,by Kim Mi-kyung

    Selasa, 19 Juli 2011

    Dream High review



    Gw baru aja selesai nonton drama Dream High dua hari yang lalu...
    n masih kebayang-bayang deh sampe sekarang, hufft...entah kenapa klo nonton drama korea tuh sering terhanyut...padahal gw tw klo tu cm drama...andai...sinetron kita bisa sebagus mereka.
    well, sebener'a gw awal'a g gitu tertarik sama drama ini, dalam pikiran gw "apa yg menarik cerita tentang orang yg mw jadi artis?"
    trus, indosiar tayangin nih drama, akhir'a gw tontonlah, mw tau aja. ternyata seru n lucu, dan berhubung ade gw yg masih bocah tu fans'a IU, dia minta beliin dvd'a lah n didukung ade gw yg lain yg fans Taecyeon.
    jalan ceritanya cukup serulah, g fokus ke romance tapi lebih ke persahabatan dan semangat untuk terus maju menggapai mimpi, meskipun banyak halangan mulai dari keluarga, teman, bahkan dari diri mereka sendiri. g ada deh yg nama'a gontok2an rebutan cowo atw rebutan cewe.
    gw pikir pemeran utama cowo'a tuh penyanyi juga, eh ternyata bukan. Kim Soo-hyun (Song Sam-dong) termasuk pendatang baru lah di dunia hiburan korea. meskipun, bukan baru banget, tapi dia belum pernah main drama dan mendapat peran utama. di Jungle fish season 1 dia emang peran utama, tapi tu drama cuma 1 episode.
    tapi, suara'a oke juga waktu nyanyi. warna suara'a mirip IU (menurut gw ya).
    trus, pemeran utama cewe'a tuh antagonis di awal, gw aja sebel banget sama Go Hye-mi di awal2. dan, biasa'a juga kan pemeran cowo n cewe utama tuh slalu yg ketemu duluan, tapi ini cewe'a malah jadi sama cowo yg ketemu belakangan.

    dan, ini link buat kalian yg mw download soundtrack'a....

    Sabtu, 02 Juli 2011

    Masalah kulit muka Keiko yg sensitif dan perawatannya

    Cewe mana sih yg g mau tampil cantik, wajah berseri dan mulus. tidak terkecuali cewe yg tomboy *hayo ngaku aja!*. dan, begitu juga gw meski gw mah g tomboy.
    dulu, lebih kurang tiga tahun yg lalu gw pernah stres berat menghadapi masalah jerawat di muka yg super banyak dan besar-besar, sakit pula.
    ugh, menyebalkan banget deh!
    padahal sewaktu baru menginjak remaja *halah bahasa gw* alias baru puber muka gw baik-baik aja. meski emang berminyak, tapi kalo pun muncul jerawat yah cuma 1-2 dan kalo pun gw pencet-pencet ga pernah masalah. banyak teman yg iri sama kulit wajah gw, putih dan mulus kata mereka *ehem...^^*
    bahkan, pak dosen ilmu bahan makanan gw juga memuji kulit muka gw yg mulus di depan kelas. itu waktu semester 2 deh kya-nya.
    nah, masalah kulit muka gw mulai muncul waktu semester 5 atau akhir semester 4 *klo g salah  inget* yah, pokoknya tengah kuliahlah. gw inget banget produk yg bikin muka gw ancur kya gitu dan sampe sekarang gw masih trauma tuh klo denger nama produk itu disebut-sebut.
    kejadiannya, pulang kuliah gw sama teman gw sholat dulu di masjid kampus trus sehabis sholat teman gw menawarkan krim pelembabnya ke gw. karena sebelum-sebelumnya gw g pernah masalah meskipun ganti-ganti merek, maka gw pakelah. dan, tarrraaa....besoknya langsung nongol si jerawat yg jadi pelopor jerawat-jerawat lainnya. dan, lagi-lagi karena sebelumnya muka gw g pernah masalah meski tu jerawat gw pencet-pencet, maka gw pencetlah. dan, ampuuuun parah deh.
    kedua pipi, jidat, dagu juga daerah rahang penuh dengan jerawat yg gatel dan sakit.
    rasa percaya diri gw menguap entah kemana, bahkan pake bedak pun jadi menyakitkan. muka gw merah kya udang rebus. kya-nya smua orang tuh ngeliatin gw aja klo di tempat umum, *padahal g kali ya* setiap naik angkutan umum gw pasti menunduk, pokoknya kepala tuh serasa berat buat diangkat deh. ade-ade gw pada ngeledekinlah, dan ketemu lagi sama pak dosen yg waktu itu muji muka gw pun kaget banget.
    stres? jelaslah.

    banyak produk untuk jerawat udah gw coba --gw udah lupa apa aja-- dari yg murah sampe medium *g sanggup beli yg mahal-mahal* tapi hasilnya nihil.
    akhirnya, gw pake concealer untuk sedikit menutupi radang jerawat gw.
    dan, saran gw untuk kalian yg berjerawat jgn coba-coba pake scrub klo g itu butirannya bakal nyelip masuk ke dalam jerawat dan bikin makin meradang.
    dua bulan-an sejak muka gw berubah jadi kya permukaan planet mars atau bulan atau jalanan rusak, teman SMA gw datang dan menyarankan untuk berobat ke tempat perawatan kulit di daerah BSD, dr. Liz. karena jerawat adenya sembuh setelah dirawat di situ. kata dokter kulitnya, jerawat gw itu emang jenis yg meradang dan juga bertumpuk, jadi ada jerawat di atas jerawat. kebayang g sih gimana rasanya? gatal dan sakit.
    nyokap pun menyarankan untuk mencoba dan gw pun setuju. gw sebenarnya udah pasrah aja.
    dan, alhamdulillah gw cocok sama pengobatan yg dikasih klinik ini. gw cuma dua kali sih datang perawatan. seterusnya gw rawat sendiri aja.
    Mulailah, gw memperhatikan kulit gw. melintas dipikiran gw, jeruk nipis itu kan kaya akan vitamin C jadi mungkin bisa membantu untuk menghilangkan bekas jerawat yg item-item skalian mencerahkan dan juga madu yg kaya akan antibiotik mungkin bisa membantu mengurangi radang (gw pake madu merek Langnese, karena cuma madu ini yg cocok di muka gw). dan, kedua pikiran gw itu betul. akhirnya gw lanjutin sampe sekarang. --madu juga berkhasiat untuk melembabkan kulit wajah, jadi klo kelembaban kulit muka terjaga pasti pake bedak tuh nyatu ke kulit-- sesekali gw juga pake minyak zaitun ke muka, sambil memijat ringan untuk melancarkan peredaran darah.
    gw g pernah lagi tertarik sama produk khusus kulit berjerawat, sekarang gw udah menemukan produk yg cocok dan g akan ganti-ganti lagi. yaitu, krim L'oreal white perfect untuk kulit sensitive juga variannya, spt facial foam dan toner. klo toner sih jarang-jarang pakenya, paling klo habis pake make up dalam waktu lama atau habis jalan yg terpapar banyak debu.untuk menghilangkan noda jerawat sewaktu masih parah, gw pakL'oreal Radiance Boosting, tapi cuma satu botol kok.


    baru-baru ini gw juga pake BB cream dari The Skin food yg Mushroom. cukup bagus untuk mengontrol kadar minyak di muka, worth it lah dengan harga yg ditawarkan setelah masuk Indonesia Rp. 300rb plus plus.


    Sedangkan, untuk bedak gw pake all-in-one face base dan Loose face powder-nya The Body Shop.
    kulit muka gw g pernah cocok sama bedak padat tapi sama all-in-one face base dari TBS ini kulit muka gw g complain dan juga terasa ringan di muka padahal bedak ini udah sekalian foundation.

    yg ini kemasan'a udh aku buang



     nah, teman sekian cerita gw tentang kulit muka gw yg berjerawat. yang penting adalah tetap positive thinking dan klo udah ketemu produk yg cocok jgn ganti-ganti lagi.
    dan, g ada salahnya kembali ke alam kan?
    dan, hasil dari usaha jangka panjang gw adalah kulit muka gw kembali bersih meski g semulus dulu, karena masih ada sedikit jejak yg ditinggalkan oleh para jerawat yg dulu menjajah muka gw, ditambah satu parut di tengah jidat bekas cacar air beberapa bulan yg lalu.
    Semangat ya teman-teman yg masih punya masalah sama kulit muka!

    *karena foto-foto muka gw waktu jerawatan g ada soft copy-nya, jadi g bisa gw share. mungkin lain kali gw scan kali yah. klo kulit muka yg sekarang sih bisa liat di profile pic.

    Update 10 Maret 2012
    Nah, inilah tampang gw sewaktu gw berjerawat. Cukup parah kan???
    Sori ya klo ga begitu bagus hasil fotonya karena ini gw foto dari foto.


    Dan, ini adalah foto-foto muka gw sebelum berjerawat.

    Mulus kan?
    Nah, gimana ga stres coba waktu muka gw terkena serbuan jerawat yg bejibun begitu?
    Tapi, alhamdulillah setelah 2 tahun sejak berjerawat parah, muka gw akhirnya sudah kembali bersih meski ga sebersih dulu sih. Seneng banget karena hasil usaha gw selama 2 tahun ga sia-sia, padahal gw cuma pake masker natural ^^

    Dan, inilah penampakan muka gw sekarang


    So, never give up friends... coz we know we can!

    Sup ayam jamur ala Keiko

    Karena sedang ditinggal pulang kampung sama mama tercinta, jadilah tiap hari gw harus masak.
    dan, kemarin tiba-tiba gw kepikiran pengen masak sup ayam. yah, biasa aja sih bumbu dan isinya, cuma yg bikin beda adalah ga ditambahin lada (krn lada habis dan warung tutup dan gw malas jalan ke warung yg jauh, kekeke). tapi, tetep enak ah. buktinya papa dan ade cowo gw ga complain tuh, hehehe. nah, tadi pagi gw teringat sama dua jenis jamur yg gw beli dua hari yg lalu yg masih nongkrong di kulkas dan muncullah ide untuk menambahkan kedua jamur beda negara itu ke dalam sup (Shiitake (hioko:cina) berasal dari dataran Tiongkok sedangkan Enoki dari Jepang, meski yg gw beli adalah import dari korea). --biasanya sih gw makan mereka bersama mie rebus atau gw tumis bareng brokoli--. dan, ternyata lumayan enak loh. rasa khas jamur shiitake-nya membuat rasa sup jadi sedikit berbeda tapi tetep enak. klo jamur enoki sih ga nambah rasa. karena itu jamur emang hampir ga berasa (menurut gw yah).

    Jamur Shiitake

    Jamur Enoki


    Shiitake adalah jamur favorite gw cz bukan cuma rasanya yg unik, tapi juga berkhasiat bwt tubuh. seperti untuk mengobati masalah pernapasan, memperlancar peredaran darah, gangguan liver, mengatasi kelelahan, dan juga menghambat penuaan dini.
    jamur Enoki juga punya banyak manfaat bagi kesehatan, meski belum dibilang sbg jamur pengobatan.
    semua jamur yg bisa dikonsumsi manusia memang kaya manfaat, karena itulah gw suka banget sama jamur baik jamur lokal maupun import. untuk jamur lokal gw suka jamur merang.

    Dan, inilah penampakan sup ayam jamur ala keiko yg udah dipindahin ke mangkok.



    karena, gw juga suka hati ayam. jadilah gw tambahkan sebagai pelengkap.

    Telur puyuh disini adalah makanan tinggi kolesterol tapi gw suka banget untunglah ada para jamur itu yg bisa menurunkan kadar kolesterol maka gw ga khawatir kadar kolesterol gw akan melonjak ^^

    Nah, ga ada salahnya kan jadi pecinta jamur kya gw? itung2 menghemat pengeluaran daripada beli krim kosmetik yg mahal. gw beli jamur Shiitake 92 gr seharga lebih kurang Rp. 10.000 (/kg lebih kurang Rp. 112.000 *pasti banyak banget tuh, jamur ini kan enteng*) dan jamur Enoki lebih kurang Rp. 4.900 aja /bks di supermarket. cukup murah kan untuk kesehatan dan kecantikan kita?

    Jungle Fish season 2




    Baru aja selesai nonton Jungle Fish season 2 nih, yah meskipun belum nonton yang season 1 tapi karena ga berhubungan jadi ga harus nonton yang season 1 dulu.
    Jungle fish 2 ini mengangkat tema nyata dari kehidupan sekolah. masalah yang diangkat adalah masalah yang biasa terjadi di kehidupan nyata. khususnya anak SMA, seperti orangtua murid yang menyogok sekolah supaya anak mereka menjadi murid2 spesial (kya cerita death bell bloody midterm), murid yang hamil, tekanan orangtua, dan persahabatan. yah pokoknya gitulah.
    ada lucu ada juga sedih, dan episode terakhir yang bikin gw terharu banget. sampe gw gigit bibir supaya air mata ga jatoh (cz ada ade gw yang cowo ntar gw diketawain lagi).
    awal nonton gw rada bosen, alurnya datar tapi begitu diikutin terus makin seru, apalagi setelah kematian Baek Hyo-an, si juara pertama dari sekolah elite yang bunuh diri dari lantai 5 dan sebelum kematiannya merosot ke ranking 50.
    Pacarnya, Min Ho-soo merasa kematian Baek Hyo-an ga wajar karena dia ngeliat Baek Hyo-an bertengkar dengan guru bahasa inggris di dalam mobil di malam kematiannya. awalnya Min Ho-soo curiga kalo Hyo-an pacaran dengan guru itu. tapi, ternyata ada masalah yang lebih besar daripada dugaannya itu.
    Sebelum Hyo-an bunuh diri, muncul seseorang dengan ID: WHO yang memberi tau Ho-soo kalo Hyo-an dalam bahaya. mulai dari situ, WHO selalu memberi clue atau peringatan bagi Ho-soo. termasuk peringatan agar tidak mempercayai sahabatnya sendiri yaitu Seo-yool. Ho-soo mulai curiga dengan Seo-yool, terlebih Seo-yool menanyakan hal yang sama dengan yang ditanyakan oleh guru bahasa inggris yaitu USB. ada apa dengan USB tsb? ada hubungan apa antara Seo-yool, Hyo-an dan guru bahasa inggris? tonton sendiri yah...ga seru kalo diceritain smua, hehehe.
    Recommended bwt ditonton deh, khususnya bwt kalian yg masih SMA.

    Karakter utama dalam drama ini adalah Hong Jong-hyeon sbg Min Ho-soo, Park Ji-yeon sbg Seo-yool (karakternya 11-12 dg di Death bell 2), Lee Joon (MBLAQ) sbg Ahn Ba-woo (karakter yg suka sama Seo-yool), Han Ji-woo sbg Baek Hyo-an, Shin So-yul sbg Lee Ra-i (murid yg hamil), dan Kim Bo-ra sbg Yoon Gong-ji (murid yg menyukai film pembunuhan shg memiliki kepribadian yg agak aneh).
    Soundtrack drama ini juga enak-enak. salah satu penyanyinya tentu aja ada Jiyeon dan Lee Joon. pemain yg lain juga nyanyi kok, kya Hong Jong-hyeon yg duet sama Lee Joon.
    mw download? bisa nih dari ihoneyjoo.com ajah.

    *Sumber foto: mbah Google ^^v

    Please, check my boutique on FB Shokojo Boutique
    Some of our collections


     Price Range start from Rp 10000 to Rp 30000